Mahasiswa Program Doktor Kajian Pariwisata, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM), melaksanakan kuliah lapangan pada tanggal 12 Juni 2023 ke Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk implementasi pembelajaran secara langsung terkait konsep pariwisata yang berbasis masyarakat dan diaplikasikan oleh masyarakat. Selain itu, dengan adanya kegiatan kuliah lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat mengamati dan memperoleh pengalaman secara langsung dari pengelola desa wisata, serta meninjau bagaimana interaksi wisatawan dan winisatawan di sebuah destinasi.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.30 WIB, di mana para peserta yang berjumlah 8 orang berkumpul terlebih dahulu di Sekolah Pascasarjana UGM dan kemudian berangkat menuju desa wisata Nglanggeran pada pukul 08.00 WIB dengan menempuh perjalanan selama satu jam. Sesampainya di Desa Wisata Nglanggeran, kegiatan dibuka oleh Pak Adjie selaku dosen pengampu dengan memberikan pengantar terkait mata kuliah pilihan Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Pendekatan Pariwisata Alternatif. Diskusi ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait konsep pariwisata yang berbasis masyarakat dan diaplikasikan oleh masyarakat.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan paparan dan pemberian materi oleh pengelola desa wisata Nglanggeran, yang diwakili oleh Mas Aris Budiyono yang merupakan salah satu tim inti dari Pokdarwis Desa Nglanggeran, yang telah secara aktif mengembangkan desa Nglanggeran sejak awal dicetuskan menjadi desa wisata. Paparan materi yang diberikan berkaitan dengan sejarah perjalanan desa Nglanggeran menjadi desa wisata, kendala-kendala yang dihadapi, fasilitas desa wisata, serta refleksi Pokdarwis selama membangun Nglanggeran menjadi desa wisata. Pada sesi ini, mahasiswa tidak hanya diberikan pemahaman, namun juga diajak untuk berrefleksi terhadap kebijakan pengembangan pariwisata dan pengelolaan pariwisata.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan pengelola desa wisata Nglanggeran yang berlangsung selama kurang lebih satu jam. Pada sesi ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan hal-hal yang bersifat teoritis yang biasa dilakukan di ruang kelas, dan membandingkannya dengan apa yang terjadi di lapangan. Diskusi ini memberikan pemahaman serta membantu mahasiswa dalam meningkatkan nalar kritis terkait potensi pariwisata di desa wisata Nglanggeran. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi ishoma dan foto bersama di depan pendopo.
Setelah menyelesaikan sesi ishoma dan diskusi dengan dosen pengampu dan pihak pengelola desa wisata, mahasiswa melakukan kunjungan ke Griya Cokelat Nglanggeran dan Rumah Batik. Kunjungan dilakukan untuk melihat atraksi wisata dan proses pembuatan di Griya Cokelat maupun di Rumah Batik. Kegiatan kuliah lapangan ini ditutup pada pukul 15.00 WIB, setelah itu para peserta melakukan perjalanan pulang.
Kegiatan kuliah lapangan di Desa Wisata Nglanggeran ini menjadi pengalaman pembelajaran yang berharga dan memberikan keluasan sudut pandang bagi mahasiswa S3 Kajian Pariwisata SPs UGM dalam melihat sebuah fenomena, terutama fenomena pariwisata.
Penulis : Yeni Mariana